PENYEMPURNAAN APLIKASI BBO SEBAGAI SINGLE SOURCE OF TRUTH PEMANTAUAN PASOKAN BATUBARA
Posted by SAPTO AJI NUGROHO - EVP BAT
SAPTO AJI NUGROHO
EVP BATPENGANTAR TRANSFORMATION OFFICE
PLN senantiasa berupaya melakukan cost efficiency management, yakni memastikan optimalisasi anggaran sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu upaya mengoperasionalisasikan prinsip tersebut dengan meningkatkan efisiensi dan penghematan dari sisi biaya pengadaan energi primer batubara yang selama ini jumlahnya masih cukup besar.
Langkah efisiensi dan penghematan tersebut diwujudkan ke dalam Program Breakthrough Optimize Primary Energy – Coal. Tim Breakthrough Optimize Primary Energy – Coal yang didukung oleh Tim Transformation Office senantiasa berupaya menyukseskan seluruh program inisiatif-inisiatif strategis, sekaligus melakukan debottlenecking atas sumbatan-sumbatan yang terjadi di lapangan.
Salah satu langkah penting dalam mendukung keberhasilan Breakthrough Optimize Primary Energy – Coal adalah optimasi dan pengembangan tool digitalisasi pemantauan pasokan batubara, yakni aplikasi Batubara Online (BBO). Aplikasi BBO diharapkan dapat menjadi platform single source of truth untuk memantau kondisi stok batubara PLN sekaligus sebagai satu-satunya platform untuk mengambil keputusan strategis, khususnya dalam mengatasi kondisi krisis batubara.
Pada kesempatan rubrik transformasi kali ini, akan dibahas mengenai perkembangan Breakthrough Optimize Primary Energy – Coal terkait digitalisasi monitoring dalam menjadikan pengelolaan pasokan batubara lebih baik dan optimal.
LINE SPONSOR MESSAGE
HARTANTO WIBOWO, DIREKTUR ENERGI PRIMER
Breakthrough Optimize Primary Energy merupakan salah satu Breakthrough dalam Aspirasi Lean pada Program Transformasi PLN. Melalui penerapan Breakthrough Optimize Primary Energy, PLN melakukan upaya efisiensi dan penghematan (saving) di sisi biaya pengadaan dan pengelolaan energi primer, baik melalui cost reduction maupun cost avoidance dan diwujudkan dengan berbagai Sub Inisiatif (SI) di dalamnya.
Sejak awal program transformasi, salah satu fokus penting yang dijalankan dan dikawal oleh Tim Breakthrough Optimize Primary Energy yaitu pengembangan aplikasi BBO sebagai tool yang mendukung sistem monitoring kondisi pasokan batubara. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar seluruh data penting terkait pasokan batubara terkonsolidasi dengan baik, pengambilan keputusan dan tindak lanjut strategis tepat sasaran, dan tumbuhnya kesadaran bagi seluruh user dalam menggunakan aplikasi BBO secara optimal.
Implementasi Breakthrough Optimize Primary Energy membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dari berbagai bagian di PLN Group, yakni divisi-divisi terkait di PLN Pusat, unit-unit pembangkitan, unit-unit pengatur beban, dan anak perusahaan. PLN juga harus terus menyiapkan berbagai mitigasi terhadap tantangan yang terjadi pada implementasi Breakthrough ini, seperti fluktuasi harga energi primer yang dapat mempengaruhi rencana optimasi pengadaan gas dan batubara di PLN.
Mari, bersama-sama kita wujudkan seluruh rencana kerja yang telah kita susun dan canangkan dalam Breakthrough Optimize Primary Energy ini.
BREAKTHROUGH LEADER MESSAGE
SAPTO AJI NUGROHO, EVP BAT
Salah satu dampak penting dan signifikan dari penerapan Breakthrough Optimize Primary Energy – Coal yaitu terealisasikannya penghematan biaya energi primer. Sejak awal transformasi PLN hingga saat ini, cost reduction dan cost avoidance yang dihasilkan dari SI yang sudah mencapai stage L4 mencapai ± 769 milyar rupiah.
Selain itu, terdapat juga SI yang bersifat enabler, salah satunya dalam konteks digitalisasi. Pada Breakthrough Optimize Primary Energy – Coal terdapat 2 SI enabler yang berkaitan dengan digitalisasi, yaitu SI Integrasi BBO dengan aplikasi dari Kementerian ESDM yaitu Minerba Online Monitoring System (MOMS) yang sudah berhasil Go Live pada Februari 2022 lalu, serta SI Penyempurnaan Aplikasi BBO.
Di satu sisi, krisis energi primer yang terjadi di awal tahun 2022 menyadarkan PLN pentingnya digitalisasi monitoring batubara. Data integrity menjadi sangat penting, baik dari unit-unit operasional, anak perusahaan, divisi-divisi di kantor pusat PLN, dan bagi manajemen PLN selaku pengambil keputusan.
Berikut ini penjelasan mengenai latar belakang, tujuan, dan progress implementasi SI digitalisasi pada Breakthrough Optimize Primary Energy – Coal, yakni SI Penyempurnaan Aplikasi BBO.
A. TANTANGAN KEBUTUHAN KECEPATAN DAN KETEPATAN DATA DALAM MONITORING BATUBARA
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan dan monitoring batubara adalah tuntutan kecepatan dan ketepatan data. Aplikasi BBO sebenarnya telah eksis cukup lama di PLN Group, namun selama ini data dari BBO belum dapat dijadikan single source of truth.
Hingga akhir tahun 2021, kendala dalam aplikasi BBO antara lain data belum terkonsolidasi dengan baik, sehingga BBO belum dapat digunakan sebagai tool pengambilan keputusan. Selain itu, masih terdapat PLTU yang belum tercatat di aplikasi BBO, terutama untuk PLTU di luar Jawa dan PLTU IPP.
B. TEROBOSAN DALAM MENYELESAIKAN TANTANGAN
PLN berupaya untuk terus mengembangkan fitur-fitur yang tersedia di dalam aplikasi BBO sehingga dapat digunakan dengan optimal, baik dari PLN Group, IPP, dan pemasok dalam rangka menyediakan real time yang akurat.
Guna menyelesaikan isu yang terdapat dalam konsolidasi dan akurasi data, berbagai upaya dilakukan untuk menyempurnakan aplikasi BBO. Pengembangan fitur-fitur BBO masih terus dilakukan agar aplikasi menjadi semakin optimal. Saat ini, terdapat 3 proses utama yang dilakukan PLN untuk menyempurnakan aplikasi BBO, antara lain:
1.Single Sign-On. Nantinya, login ke aplikasi BBO cukup menggunakan email korporat sehingga memudahkan user PLN untuk mengakses BBO. Hal ini juga merupakan bagian dari security policy dari DIV STI.
2.Mengakomodir seluruh kontrak PLN Group, termasuk anak perusahaan, hingga tahap realisasi pembayarannya (integrasi dengan aplikasi SIMBARA milik Kementerian Keuangan).
3.Pengembangan Analytical Dashboard, dengan pemanfaatan machine learning dan Tableau untuk mengoptimalkan pasokan batubara guna mendukung program Primary Energy Control Centre (PECC).
Selain proses pengembangan 3 fitur di atas, PLN sudah berhasil melakukan beberapa improvement dalam hal fitur dan integrasi. Saat ini PLN telah berhasil melakukan integrasi aplikasi BBO dengan MOMS, sehingga data telah terkonsolidasi dengan baik. Selain itu, data dari BBO tersebut rutin diakses dan digunakan oleh MOMS dan Sistem Informasi Mineral dan Batubara Antar Kementerian/Lembaga (SIMBARA), menjadikan data yang dipaparkan di BBO lebih akurat.
Lebih lanjut, Early Warning System (EWS) juga telah berhasil diimplementasikan, di mana sistem akan otomatis mengirimkan notifikasi ke pemasok terkait melalui Whatsapp dan email untuk mengingatkan input jadwal loading batubara, sekaligus apabila terjadi keterlambatan loading.
Fungsi EWS juga dapat memberikan report status bagi pemasok yang telah mencapai alokasi pasokan bulanan, sehingga aplikasi MOMS akan melakukan pemblokiran ekspor batubara untuk pemasok yang tidak mencapai 80% pasokan bulanan ke PLN dan pemasok yang tidak sesuai jadwal.
C. PROGRESS IMPLEMENTASI YANG DIPANTAU DI DALAM WAVE
Berdasarkan pemantauan pada aplikasi WAVE, Breakthrough Optimize Primary Energy – Coal saat ini mempunyai 24 SI, dengan 16 SI telah tereksekusi
(L4) dan 8 SI direncanakan tereksekusi pada rentang tahun 2022-2024. Jumlah SI tersebut masih akan berubah mengikuti tantangan dan kebutuhan program korporat yang berhubungan dengan energi primer, khususnya batubara.
Saat ini, data di dalam aplikasi BBO telah terkonsolidasi, serta telah mencakup PLTU di luar Jawa dan PLTU IPP. Selain itu, aplikasi BBO telah terintegrasi dengan MOMS dan menerapkan EWS dalam aplikasinya. Aplikasi BBO menjadi key tool dalam mendapatkan data pasokan batubara secara aktual yang telah banyak mengalami improvement dalam 6 bulan terakhir, dan ke depannya akan terus mengalami penyempurnaan aplikasi.
Keberhasilan implementasi Breakthrough Optimize Primary Energy – Coal tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi dari seluruh PLN-ers. Oleh karena itu, mari kita terus berikan kontribusi terbaik agar seluruh target pada Breakthrough Optimize Primary Energy – Coal ini dapat tercapai.
Transformasi PLN, Power Beyond Generations.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar